Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov saat melakukan kunjungan ke India, Rabu (10/10/2012) lalu mengatakan bahwa India akan memproduksi varian jet tempur berteknologi stealth (siluman) Sukhoi T-50 untuk keperluan ekspor pada tahun 2020. T-50 merupakan sebuah prototipe jet tempur siluman multi-peran rancangan Biro Desain Sukhoi yang saat ini sedang menjalani uji penerbangan oleh Angkatan Udara Rusia.
Pesawat tempur ini akan didukung radar pemindai elektronik aktif, kemampuan supercruise (menjelajah dengan kecepatan supersonik tanpa afterburner), kemampuan manuver yang tinggi, serta kemampuan menghindari deteksi radar dan infra merah. Sukhoi mengklaim bahwa T-50 akan memiliki kinerja yang secara signifikan lebih baik dibanding F-22 Raptor buatan Lockheed yang saat ini dioperasikan oleh AS.
Rusia juga berharap pada akhir tahun ini bisa segera menandatangani kesepakatan dengan India untuk penambahan 42 unit pesawat tempur Su-30MKI yang akan dioperasikan oleh India.
Versi baru dari Su-30MKI didukung radar elektronik canggih serta perangkat sistem peperangan elektronik yang mampu mengatasi jammer pada sistem pemandu rudal jelajah berkecepatan supersonik hasil kerjasama India-Rusia, BrahMos. Perusahaan patungan India-Rusia BrahMos Aerospace akan memasok 1.000 unit rudal BrahMos untuk kebutuhan Angkatan Bersenjata India.
Saat ini India sudah memiliki dan mengoperasikan sekitar 130 unit jet tempur Su-30MKI sebagai bagian utama modernisasi kemampuan pertahanannya. Selain itu, India juga telah melakukan kesepakatan untuk pengadaan 126 unit jet tempur Dassault Rafale buatan Perancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar