Kamis, 07 Februari 2013

Pesawat Pembom Rusia Tidak Berkemampuan Hipersonik


Bomber PAK-DA Rusia
Proyek pesawat pembom (bomber) tak berawak masa depan Rusia PAK-DA dipastikan tidak akan berkemampuan hipersonik, pernyataan ini diucapkan Komandan Pasukan Bomber Rusia Letnan Jenderal Anatoly Zhikharev . Pernyataan baru ini menjadi kontradiktif dengan pernyataan Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin pada awal tahun ini.
“PAK-DA, saat ini sedang dikembangkan, tidak akan hipersonik,” kata Zhikharev kepada RIA Novosti, Rabu, 14 November 2012. Prototipe PAK-DA yang pertama akan masuk ke layanan sekitar tahun 2020, Zhikharev menambahkan.
Kecepatan hipersonik lebih tinggi dari supersonik, biasanya mengacu di kecepatan lebih dari Mach 5, yang biasanya hanya terjadi dengan menggunakan teknologi propulsi/pendorong canggih seperti Ramjet atau mesin Scramjet. Hingga kini belum ada pesawat tak berawak (sudah terbang) yang menggunakan teknologi semacam itu, yang menjadi ujung tombak dari kedirgantaraan.
Pernyataan Zhikarev ini menjawab polemik yang berlarut-larut di media antara petinggi-petinggi Angkatan Udara Rusia, termasuk dirinya sendiri, dan sang Wakil Perdana Menteri Rogozin, yang memiliki tanggung jawab khusus untuk industri alutsista, atas apa nantinya bentuk dan spesifikasi dari pesawat bomber PAK-DA.
Pada bulan Agustus lalu, Rogozin mengulang kembali pernyataan sebelumnya yang mengatakan Rusia akan mengembangkan pesawat bomber tak berawak dengan kecepatan hipersonik yaitu PAK-DA guna memenuhi kebutuhan bomber jarak jauh Angkatan Bersenjata Rusia.
“Saya pikir kita perlu untuk menggunakan teknologi hipersonik dan kita sudah bergerak ke arah itu dan teknologi kita tidak berada di belakang Amerika,” katanya pada Rossiya  24 TV. “Kita akan menggunakan teknologi ini saat mengembangkan bomber baru,” pungkas Rogozin.
Pada bulan Juni, Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengembangan awal pesawat bomber jarak jauh untuk keperluan penerbangan strategis. Berbicara dalam sebuah konferensi pertahanan, Putin mengatakan : “Kita harus mengembangkan pesawat bomber PAK-DA untuk memenuhi kebutuhan bomber strategis jarak jauh. Tugas ini tidak mudah dinilai dari sudut pandang ilmiah dan teknis, namun kita harus segera memulainya.”
Awalnya Rogozin mengatakan pada bulan Juni bahwa belum perlu mengembangkan PAK-DA untuk menggantikan bomber Angkatan Udara Rusia sebelumnya yaitu Tu-95MS cruise-missile carrier dan Tu-160 bomber Supersonik.
Namun kemudian Rogozin mengklarifikasi pernyataannya dengan mengatakan dia mendukung penuh pengembangan bomber masa depan tersebut, namun pesawat bomber ini diharapkan nantinya bukan merupakan copy dari pesawat Northrop B-2 AS yang memakai teknologi hipersonik, namun merupakan teknologi Rusia sendiri.
Di bulan Mei, ia meminta industri pertahanan Rusia untuk mengembangkan pesawat bomber tak berawak dengan kecepatan hipersonik sebagai sistem bomber strategis masa depan Rusia. Ia mencontohkan pembangunan pesawat -pesawat hipersonik AS seperti X-51, Falcon, HiFire dan HyFly.
Beberapa analis kedirgantaraan RIA Novosti menilai pernyataan penolakan sebelumnya dari Rogozin ini mungkin karena lebih relevan untuk mengembangkan rudal canggih peluncuran udara di masa depan daripada bomber seperti itu (PAK-DA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar